Minggu, 31 Maret 2013

Still remember, uh?

Aku punya sesuatu yang aneh, menyenangkan, bahagia, sekaligus bisa jadi menyedihkan. Sesuatu ini pasti dimiliki oleh setiap manusia yang pernah lahir di dunia ini, mulai membuka mata saat keluar dari alam rahim sampai tertutupnya mata ketika meninggal dunia. Ah, jadi rindu! Iya, rindu kalau itu bahagia. Eh, tapi pernah juga lho (bukan bernah sih, tapi selalu) teman-temanku dibuat terharu atau tersedu gara-gara ia bertemu lagi dengan sesuatu itu. Hmm...

Tapi, sebenarnya juga 'ia' membuat manusia untuk fighting dengan revolusinya. Bertaubat? Itu salah satunya. Berjuang di sekolah? Ya, bagi para pelajar. Bagi para mantan narapidana? Wah, ia pasti berharap menjadi individu yang lebih baik daripada sebelumnya.

Sesuatu itu bernama kenangan. Kenangan atau masa lalu pastilah mengukir sebuah memori dan yang pasti ia mempengaruhi emosi manusia. *to be continued*

Minggu, 17 Maret 2013

Tulus - Teman Hidup

Dia indah meretas gundahDia yang selama ini ku nantiMembawa sejuk, memanja rasaDia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nantiBanyak cobaan untuk kisah cinta kitaJangan cepat menyerahKau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau jiwa yang selalu aku puja

Untitled #1

Hanya karena aku pecundang payah, apakah aku tak boleh menyerah selama masih ada nyawa?

Sabtu, 16 Maret 2013

Mengejar Matahari. Antara Aku dan Matahari



Hai, aku masih di sini, kau masih malu ya?
Aku masih menunggumu lho ... Apa? Oh iya, ini masih gulita
hehe, aku lupa.

Kau tahu, hal yang paling indah jika aku memuji keindahanmu dalam ciptaan Sang Khaliq
Aku menunggumu bertengger di horison, dengan ditemani nyanyian para punggawa cilikmu yang merdu itu




Hai, aku di sini, kau sudah muncul belum?
Lariku mendesah dengan baju berpeluh, dengan erangan kaki berdentum, dengan bla...bla...bla sampai mulutku linu. Fiuuh.



Oh, ternyata kau sudah tiba. Cukup dengan perangaimu lah hasratku pun 
bangkit. 
Yaaah, boleh dikata hujan masih turun malu-malu dan bunga mawar masih berduri.
Apa hanya karena itukah aku tak boleh lari? 
Lari mengejarmu .... Lari mengejar baramu dengan hiasan koronamu, yang bisa jadi aku terhantam badaimu





Mmmm... Satu lagi, tirai indah berwarna-warni di langit akibat manismu bolehkah kujamah? 
Masuk ke dalamnya tanpa ada gelisah dan ingin bahagia.

Bisa jadi bolehkah aku main di horison untuk bercengkrama denganmu?
Hihihi... Akupun tersipu dengan manismu.






Cukuplah aku tahu, cukuplah kau tahu, dan pastilah Tuhan tahu...
Aku butuh matahariku, hingga lariku terbakar.
Ya, akulah manusia yang mengejar matahari.








Sabtu, 16 Februari 2013
Ghifari Amirullah Hakim