Senin, 02 Desember 2013

Saya Menyesal dengan Diadakannya "Ngayogjazz"

Selamat malam sobat pembaca! Di detik-detik menjelang penutupan Valadoo Blog Competition #PulangNegri ini bukannya malah pusing, tapi berbagai ilham justru semakin mampir ke sanubari saya. Hehe. *kibasrambut.

Oh iy, sebelumnya saya bertanya kepada sobat pembaca, jika premis 1 berbunyi "Dia senang travelling." dan premis 2 berbunyi "Dia senang musik." Bagaiman konklusinya? Apabila sobat menjawab konklusinya adalah "Dia senang travelling dan musik." tentu itu jawaban yang tepat. Jika dalam dunia nyata antara travelling dan musik dapat digabungkan, bukan kah malah semakin wah dan memiliki nilai plus tersendiri? Dari hal itulah yang menarik perhatian saya terhadap salah satu acara unik di Yogyakarta yang dapat menyatukan unsur travelling dan musik Jazz.

Kita bahas Jazz-nya dulu, yuk! Ternyata asal kata Jazz berasal dari istilah vulgar yang digunakan untuk aksi tuna susila. Irama musik Jazz sering diartikan dengan rumah-rumah bordil dan pekerja tuna susila. Namun seiring perjalanan waktu Jazz berubah menjadi bentuk seni musik berkomposisi maupun berimprovisasi. Keren, bukan?

Banyak orang bilang musik Jazz adalam musik kaum elite dan berkelas. Hal ini membuat saya iseng menelusuri tentang musik Jazz di Jawa. Jogja adalah kota tujuan saya. Beerapa tahun terakhir, Jogja mengadakan acara "Ngayogjazz". Ngayogjazz adalah acara tahunan tentang pentas Jazz di tengah kenyamanan suasana desa, bahkan di pinggir kali ataupun di tempat lainnya. Acara ini disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati oleh orang-orang yang bahkan tak terbiasa dengan musik Jazz. Jazz biasanya dimainkan secara eksklusif di dalam bangunan megah. Tapi di Ngayogjazz ini disajikan di tengah pasar tradisional. Ngayogjazz ini diadakan untuk memasyarakatkan musik Jazz yang masih terkesan eksklusif.















Ngayojazz tahun ini diadakan di Desa Sidoakur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta pada tanggal 16 November 2013 mulai pukul 09.00-22.00. Acara yang mengusung tema "Rukun Agawe Ngejazz" ini diisi oleh artis-artis lokal, nasional, pengisi acara tradisional, dan juga mancanegara lho... Beberapa diantaranya adalah Monita Tahalea, Idang Rasjidi, Dony Koeswinaro Quintet, dan masih bayak lagi. Ada beberapa panggung yang disediakan acara ini yaitu Srawung, Tradisional, Guyub, dan Wawuh.







Untuk sobat yang datang dari luar kota demi mengikuti acara Ngayogjazz ini, jangan keburu pulang dulu. Setelah memanjakan telinga, yuk mari memanjakan mata (dan perut juga mungkin hehe). Kita bergeser sedikit dari lokasi Ngayogjazz ke Desa Nawung yang terkenal akan suasana pedesaannya yang indah dan natural. Jangan lupa mampir juga ke Sungai Kedung Manten yang asyik! :) Selain itu, di Desa Nawung juga terdapat outbond tradisional yang kental dengan permainan tradisionalnya. Boleh dicoba nih sobat!  Terutama yang ingin bernostalgia dengan masa kecilnya :')









Tempat selanjutnya yang dapat disinggahi adalah Via-via Cafe. Cafe ini menyajikan perpaduan antara budaya timur dan budaya barat. Makanan yang dihidangkan pun bervariasi. Kita dapat menemukan makanan tradisional khas Indonesia dan khas Eropa. Via-via Cafe biasanya dijadikan sebagai tempat para seniman muda. Dan tak lupa juga nih, setiap hari Jumat ada "Friday Night Jazz Night" di cafe ini.






Saya sangat senang lhoo.. Nah, bagaimana dengan sobat? Sudah puas, bukan? Justru dengan inilah acra Ngayogjazz dan destinasi di sekitarnya sebagai bukti akulturasi nyata antara hasrat bertamasya dan bermusik ria, sekaligu nilai plus bagi kita dengan adanya unsur budaya Indonesia yag juga menjadi pondasi acara ini.

Sehingga tepatlah pernyataan saya menyesal dengan diadakannya acara yang bernama "Ngayogjazz" ini, dengan artian saya menyesal karena belum sempat hadir dan merasakan suasana Jazz ala Yogyakarta yang pesonanya menggaung sampai penghujung buana ini hehe. Demikian 'petulangan' saya kali ini, semoga bermanfaat bagi sobat-sobat pembaca.

Sampai jumpa dan Salam Travelling Ria! :)


"Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti blog Competition #PulangNegri Valadoo"

Jumat, 29 November 2013

Stay Setrooong!

Assalamualaikum! Lama tak berjumpa fans-fanskooooh :p
Sudah lama blognya nggak diurus, mungkin ini saaatnya diisi lagi hehe, maklumlah saya kan orang sibuk hehee :)

Kamis, 16 Mei 2013

Iseng, Nemu Phototalk OSIS

Assalamualaikum! :*
Yap, selagi dalam masa-masa kangen OSIS MTs, kebetulan aku nemu foto-foto 6 sekawan pas hari perpisahan Dino sebelum ke Serpong... Trus sama Ichan (@nafisah93_beauty) diedit jadi phototalk :')

Yuk mari... CEKIDOOOOT!












KANGEN :)



Malangku dan Pendidikanku



kota-malang-sejarahkotamalang.jpg
Pics Source : okhl.wordpress.com
            Malang Kota Pendidikan. Begitulah sebutannya. Hal tersebut bukanlah label belaka, melainkan sebuah kenyataan yang amat membanggakan. Mulai dari lini kecil seperti PAUD, KB, TK, sampai ke lini besar yaitu Universitas dan tak lupa tempat pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, sekolah advent, dll. Ada disini. Sehingga banyak sekali pelajar luar kota yang ingin ‘melahap’ ilmu pengetahuan di sini. Dan yang lebih hebat lagi, tak sedikit pula mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia Timur yang rela hijrah ke sini demi menuntut ilmu.
            Oh iya, sebenarnya kalau dikaitkan dengan filosofi pendidikan, kenapa kok rela jauh-jauh ke Malang demi menuntut ilmu? Dan apakah akses pendidikan juga tersentuh oleh masyarakat kalangan bawah?
ABK_(1).jpg
Pics Source : www.halomalang.com

            Saya pernah mendengar sebuah pepatah yaitu “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China”. Hal ini bisa dikaitkan dengan masalah yang pertama. Lantas apa karena dengan pepatah ini kita musti belajar sampai  ke Negeri China? Oh, bukan begitu. Esensi dari pepatah ini sesungguhnya luas sekali. China yang saat ini kita ketahui telah menguasai hamper 2/3 perekonomian dunia dan peradabannya sudah maju mulai dari zaman dulu member gambaran kepada kita bahwa ilmu membawa hidup kita menjadi terarah dan bahagia. Apalagi dengan ilmulah kita bisa membawa kemajuan bangsa. Oleh karena itu, belajar kepada seseorang/golongan yang sukses dengan keilmuannya tentu adalah perbuatan yang amat disarankan. Apalagi dengan label “Malang Kota Pendidikan” tersebut dengan harapan agar kota Malang menjadi pusat pendidikan yang bermutu dan berdaya saing tinggi yang bisa membawa manfaat kepada semua umat khususnya untuk kota Malang itu sendiri. Itulah sebagian esensi dari “Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China”.
            Oh iya, suatu ketika saya dan teman-teman saya pernah mengikuti kegiatan sosial salah satu lembaga non-profit peduli anak jalanan (yang tentunya di Kota Malang). Jika dilihat sekilas, mungkin banyak orang yang mengesampingkan anak jalanan sebagai manusia yang termarginalkan dan tak pernah mengenyam dunia pendidikan. Tapi, dari kisah-kisah yang mereka lontarkan tersebut dapat menepis semua anggapan miring. Oh iya, saya bertemu dengan anak jalanan dari berbagai daerah, diantaranya daerah Sukun, Muharto, dan Mergan. Yang sangat membanggakan, meskipun mereka ngamen, mengemis, atau apalah, tetapi mereka tetap punya semangat tinggi untuk survive, bersekolah, serta belajar mengaji. Apalagi ketika saya menanyai apa cita-cita mereka, dengan tegas mereka menyebutkan cita-cita masing-masing tanpa ada rasa pesimis maupun minder.
            Bagaimana teman-teman? Dengan secuil gambaran di atas bisa dilihat bahwa semangat Kota Malang sebagai ‘Negeri China’nya Jawa Timur, baik itu masyarakat atas, menengah, maupun bawah untuk menuntut ilmu bisa dibilang tinggi. Sayangnya, meskipun semangat tinggi banyak juga yang terkendala secara financial maupun kesempatan. Oleh karena itu, semua pihak, baik warga maupun pemerintah Kota Malang harus bersinergi dalam mengatasi malalah pendidikan ini demi terciptanya anak bangsa yang cerdas lahir maupun batin serta mewujudkan Malang sebagai Kota Pendidikan yang benar-benar menyeluruh tanpa ada jerat hambatan akses pendidikan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013 J

images.jpg
Kamis, 2 Mei 2013

Shukr

All Praises to Allah ... Thank You So Much, My Allah :')
I LOVE YOU

Touring of The Day

Ciaa ciaaa ciaaa pemirsa! Lama tak jumpa :')





Hari ini, Kami, 16 Mei 2013 aku puasa. Beneran, godaannya MasyaAlloooh u,u Makanan di kantin bergentayangan #plak Tapi harus semangat dooonk :) Eh, tadi pas di kelas seru lho! Nonton film horor 'Insidiyus' sekelas, dan sumpah iku nggarai kaget -___- aku mek wedi kaget, hoahahaaa :p Oh iya, sebelumnya itu tadi pas jam ke 4 kan pelajaran Ekonomi, nah ternyata oh ternyata pemirsaaaa, diganti Seluruh siswa kelas X dan XI menuju ke aula tugu untuk Shalat Dhuha dan doa bersama. Untuk yang non Muslim Doa bersama didampingi guru agama masing-masing.
Dan yang menyenangkan, hawa di aula tugu entah mengapa sangat sejuk~~~ dan saat istighotsah-pun saya ketiduran... Hohohoho *kedipkedip*.

Sehabis itu, aku ke kelas IPS 1 buat ngambil pesenan siomay ke sabila Nikita .. Sumpah keliatan enak, 0.0 pingin makan tapi kudu nunggu maghrib dulu.

Singkat cerita, jam 3 sore aku pun pulang. Habis itu Sie bazaar Bunkasai pada rapat di depan kesis. Nah, kita mau ngerapatin buat acara TM owner stand bazaar besok. Nah, setelah itu aku dan Desna capcus ke Sulfat buat ngontact pihak Kaf's Dorayaki buat jadi salah satu stand di Bunkasai. Eh, ternyata itu cabangnya, akhirnya kita berangkat lagi ke daerah Jalan Gajayana, soalnya di situ pusatnya. Eh, malah-malah di situ tutup bre -___- trus Desna nelpon wong'e, dan ternyata bisanya besok, heheee~

Dan akhirnya kita moleh, eh aku moleh nebeng Desna, hoho.
Nyampek rumah pas adzan Maghrib, WAKTUNYA BERBUKA CEMAAAANSS! alhamdulillaaaaah... terima kasih Allah , Tuhanku Yang Paling Baik :)

Oke, wassalam. Sekian terima kasih sudah membaca catatan awut-awutan ini ._.v

Minggu, 31 Maret 2013

Still remember, uh?

Aku punya sesuatu yang aneh, menyenangkan, bahagia, sekaligus bisa jadi menyedihkan. Sesuatu ini pasti dimiliki oleh setiap manusia yang pernah lahir di dunia ini, mulai membuka mata saat keluar dari alam rahim sampai tertutupnya mata ketika meninggal dunia. Ah, jadi rindu! Iya, rindu kalau itu bahagia. Eh, tapi pernah juga lho (bukan bernah sih, tapi selalu) teman-temanku dibuat terharu atau tersedu gara-gara ia bertemu lagi dengan sesuatu itu. Hmm...

Tapi, sebenarnya juga 'ia' membuat manusia untuk fighting dengan revolusinya. Bertaubat? Itu salah satunya. Berjuang di sekolah? Ya, bagi para pelajar. Bagi para mantan narapidana? Wah, ia pasti berharap menjadi individu yang lebih baik daripada sebelumnya.

Sesuatu itu bernama kenangan. Kenangan atau masa lalu pastilah mengukir sebuah memori dan yang pasti ia mempengaruhi emosi manusia. *to be continued*

Minggu, 17 Maret 2013

Tulus - Teman Hidup

Dia indah meretas gundahDia yang selama ini ku nantiMembawa sejuk, memanja rasaDia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nantiBanyak cobaan untuk kisah cinta kitaJangan cepat menyerahKau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau jiwa yang selalu aku puja

Untitled #1

Hanya karena aku pecundang payah, apakah aku tak boleh menyerah selama masih ada nyawa?

Sabtu, 16 Maret 2013

Mengejar Matahari. Antara Aku dan Matahari



Hai, aku masih di sini, kau masih malu ya?
Aku masih menunggumu lho ... Apa? Oh iya, ini masih gulita
hehe, aku lupa.

Kau tahu, hal yang paling indah jika aku memuji keindahanmu dalam ciptaan Sang Khaliq
Aku menunggumu bertengger di horison, dengan ditemani nyanyian para punggawa cilikmu yang merdu itu




Hai, aku di sini, kau sudah muncul belum?
Lariku mendesah dengan baju berpeluh, dengan erangan kaki berdentum, dengan bla...bla...bla sampai mulutku linu. Fiuuh.



Oh, ternyata kau sudah tiba. Cukup dengan perangaimu lah hasratku pun 
bangkit. 
Yaaah, boleh dikata hujan masih turun malu-malu dan bunga mawar masih berduri.
Apa hanya karena itukah aku tak boleh lari? 
Lari mengejarmu .... Lari mengejar baramu dengan hiasan koronamu, yang bisa jadi aku terhantam badaimu





Mmmm... Satu lagi, tirai indah berwarna-warni di langit akibat manismu bolehkah kujamah? 
Masuk ke dalamnya tanpa ada gelisah dan ingin bahagia.

Bisa jadi bolehkah aku main di horison untuk bercengkrama denganmu?
Hihihi... Akupun tersipu dengan manismu.






Cukuplah aku tahu, cukuplah kau tahu, dan pastilah Tuhan tahu...
Aku butuh matahariku, hingga lariku terbakar.
Ya, akulah manusia yang mengejar matahari.








Sabtu, 16 Februari 2013
Ghifari Amirullah Hakim