Kamis, 16 Mei 2013

Malangku dan Pendidikanku



kota-malang-sejarahkotamalang.jpg
Pics Source : okhl.wordpress.com
            Malang Kota Pendidikan. Begitulah sebutannya. Hal tersebut bukanlah label belaka, melainkan sebuah kenyataan yang amat membanggakan. Mulai dari lini kecil seperti PAUD, KB, TK, sampai ke lini besar yaitu Universitas dan tak lupa tempat pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, sekolah advent, dll. Ada disini. Sehingga banyak sekali pelajar luar kota yang ingin ‘melahap’ ilmu pengetahuan di sini. Dan yang lebih hebat lagi, tak sedikit pula mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia Timur yang rela hijrah ke sini demi menuntut ilmu.
            Oh iya, sebenarnya kalau dikaitkan dengan filosofi pendidikan, kenapa kok rela jauh-jauh ke Malang demi menuntut ilmu? Dan apakah akses pendidikan juga tersentuh oleh masyarakat kalangan bawah?
ABK_(1).jpg
Pics Source : www.halomalang.com

            Saya pernah mendengar sebuah pepatah yaitu “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China”. Hal ini bisa dikaitkan dengan masalah yang pertama. Lantas apa karena dengan pepatah ini kita musti belajar sampai  ke Negeri China? Oh, bukan begitu. Esensi dari pepatah ini sesungguhnya luas sekali. China yang saat ini kita ketahui telah menguasai hamper 2/3 perekonomian dunia dan peradabannya sudah maju mulai dari zaman dulu member gambaran kepada kita bahwa ilmu membawa hidup kita menjadi terarah dan bahagia. Apalagi dengan ilmulah kita bisa membawa kemajuan bangsa. Oleh karena itu, belajar kepada seseorang/golongan yang sukses dengan keilmuannya tentu adalah perbuatan yang amat disarankan. Apalagi dengan label “Malang Kota Pendidikan” tersebut dengan harapan agar kota Malang menjadi pusat pendidikan yang bermutu dan berdaya saing tinggi yang bisa membawa manfaat kepada semua umat khususnya untuk kota Malang itu sendiri. Itulah sebagian esensi dari “Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China”.
            Oh iya, suatu ketika saya dan teman-teman saya pernah mengikuti kegiatan sosial salah satu lembaga non-profit peduli anak jalanan (yang tentunya di Kota Malang). Jika dilihat sekilas, mungkin banyak orang yang mengesampingkan anak jalanan sebagai manusia yang termarginalkan dan tak pernah mengenyam dunia pendidikan. Tapi, dari kisah-kisah yang mereka lontarkan tersebut dapat menepis semua anggapan miring. Oh iya, saya bertemu dengan anak jalanan dari berbagai daerah, diantaranya daerah Sukun, Muharto, dan Mergan. Yang sangat membanggakan, meskipun mereka ngamen, mengemis, atau apalah, tetapi mereka tetap punya semangat tinggi untuk survive, bersekolah, serta belajar mengaji. Apalagi ketika saya menanyai apa cita-cita mereka, dengan tegas mereka menyebutkan cita-cita masing-masing tanpa ada rasa pesimis maupun minder.
            Bagaimana teman-teman? Dengan secuil gambaran di atas bisa dilihat bahwa semangat Kota Malang sebagai ‘Negeri China’nya Jawa Timur, baik itu masyarakat atas, menengah, maupun bawah untuk menuntut ilmu bisa dibilang tinggi. Sayangnya, meskipun semangat tinggi banyak juga yang terkendala secara financial maupun kesempatan. Oleh karena itu, semua pihak, baik warga maupun pemerintah Kota Malang harus bersinergi dalam mengatasi malalah pendidikan ini demi terciptanya anak bangsa yang cerdas lahir maupun batin serta mewujudkan Malang sebagai Kota Pendidikan yang benar-benar menyeluruh tanpa ada jerat hambatan akses pendidikan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013 J

images.jpg
Kamis, 2 Mei 2013

Tidak ada komentar: