Kulihat, engkau menutup tabir kelam itu
Perlahan benak merayap ingin menggapai biduan sang sukma
Menerpa derasnya malam, menerpa dinginnya kelam
Seakan peluh takkan melambai ke sana lagi
Kulihat, engkau menutup hitamnya kelam
Perlahan benak meniti sanubari ingin meraih cahaya
Menusuk kelangkaan perasaan, menusuk dalamnya keraguan
Seakan tangan takkan terangkat lagi
Menarilah…
Anggap aku dalam kelutan buana
Anggap aku terhalang bualan masa
Menarilah…
Buanglah sisi relung yang menunggang diriku
Selayang tunduk mengasuh kepekaan jiwaku
Dalam hitamnya catatanku
Dalam kelamnya catatanmu
Menarilah…
Anggap cintaku menerpa keluh hatimu
Anggap bisuku mengasah asamu
Anggap senyumanku menyanyikan gundah gulanamu
Menarilah…
Angkat lingkar hati melingkari suasanamu
Seakan memeluk harapan putihmu
Seakan mematahkan duri deritamu
Menjalar ke jiwa yang fana dalam haluan akalmu
Percayalah…
Tuhan meraup cinta dalam akal juamu
Tuhan menggores tinta dalam kerangka ketulusanmu
Tuhan melayangkan benih di setiap langkahmu
Menarilah…
Ajari sang ombak untuk mengindahkan tariannya
Ajari sang bayu agar melembutkan pesonanya
Menarilah…
ANGGAP SAJA AKU TAK PERNAH ADA ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar