Sekuat-kuatnya seorang hamba Allah, pasti suatu saat air
matanya akan jatuh menetes.
Pernah tahu kata ‘tegar’ gak ? Sering pastinya. Pernah
merasakan berusaha untuk tegar? Pasti pernah, bahkan mungkin sering. Oh iya,
kata tegar ini selalu bersangkut-paut dengan kata ‘sabar’, karena keduanya
saling berhubungan erat dan tak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketika
seseorang mendapati setumpuk masalah, mungkin ia mengeluh, sedih, atau sabar.
Ketika ia memilih sabar, ia tetap berusaha menjalaninya meskipun di tengah
kesabaran sempat berkeluh kesah (namanya juga manusia) dan dilanda kesedihan. Apabila
ia tetap di fase ini, dapat menjalaninya, bisa dikatakan masuk dalam kategori
tegar. Atau bisa juga ketika kehilangan seseorang yang disayanginya, maybe itu
keluarga, sahabat, guru, atau siapalah, ia dituntut untuk bisa tegar. Namun,
kita tetaplah manusia, tetap membutuhkan teman, dampingan, bimbingan, dan
pemberi motivasi serta inspirasi atau apa lah. Manusia (termasuk saya) punya
batas di mana ia ‘lelah’ untuk melakukan itu. Kala ia sudah tak kuat, pasti
akan menangis atau sedih. Menangis bukan merupakan tanda bahwa ia telah kalah,
ia lemah, atau sudah tak mampu lagi. Menangis adalah sebuah tanda bahwa seorang
manusia tak ada yang sempurna, dan merupakan makhluk social, artinya ia tak
sendiri, masih ada yang mengulurkan bala bantuan… Yaitu Allah. Menangis
merupakan tanda bahwa masih ada titip harapan dibalik keputusasaan atau apalah.
Yah, mungkin ada yang bilang setelah membaca postinganku ini “Ah, kamu cengeng
banget seh ri” , “Yek, gembeng!” atau apalah.. Terserah aku ndak ngurusin. Satu
hal yang perlu digarisbawahi, menangis berbeda dengan cengeng! Cengeng tidak
ada hubungannya dengan ini, akan tetapi, menangis ketika seseorang berada di
‘batas ambang’ kekuatannya adalah merupakan suatu titik reformasi awal di mana
ia me-muhasabahi semua yang ia lakukan selama ini, dan bisa jadi menangis
merupakan awal semangat yang baru yang muncul. Ketika pasca-menangis itulah,
seseorang bisa menemukan lembaran-lembaran baru yang bisa diisi dengan berbagai
warna hidup yang siap untuk diperjuangkan ke depan :)
Sukses selalu teman! La tahzan, innallaha ma’ana ^^
Wassalam..! \(^o^)/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar