Sabtu, 12 Juli 2014

#1

Mencari jati diri itu ibarat menakar warna tanpa tahu satuan,
menabur benih tanpa tujuan pasti,
menyangga bata tanpa tahu arti aslinya,
menukar barang tanpa tahu-menahu akan uang,
dan melukis tangis tanpa ada yang terkikis.

Jangan anggap hanya dengan torehan merah
Karena sungguh artian Tuhan mungkin tak dianggap lumrah
Hanya waktu yang akan menjawab? Kataku TIDAK.
Di sinilah era menari permai, jangan gigit jari-jemari.
Cukuplah dengan angin yang kau anggap hebat
Galilah semua apa yang jadi kilauan bahagiamu, sampai nanti diambang kaki.
Tak ada rasa menggerang di hitamnya hati.
Sampai nanti mati.

Tidak ada komentar: