Sabtu, 12 Juli 2014

#2

Sesungguhnya menulis patahan diri itu tak semudah lelapnya mentari
Merasa tak dipangku ombak maupun dipangku banyu biru
Tapi pelan-pelan bisikkanlah semua rahasia merah semuku ini padamu, sendu.
Dijawab diam, dijawab bahagia, entah dijawab melengkung di bawah
Semuanya pasti berbeda-beda

Dijawab satu, ingin dijawab satu, hanya ingin dijawab satu
Kisanak, aku ingin mengembara!
Kisanak, aku ingin melangkah!
Namun kisanak, aku tidak ingin menengadah!
Sampai pergiku ini memberi arti nyata

Dan pada akhirnya merekapun suatu hari akan menganggukkan kepastian
Semakin berbaja dan tak akan memicingkan mata lagi pada raga dan sukmaku
Aku ini padi!
Aku ini merpati!
Namun aku bukanlah matahari!
Melepaskan kandang busuk, membuangnya jauh-jauh, sampai pahitku hilang.
Tapi yang penting merah darahku masih jernih seperti dulu
Jika biarkan kakiku melanglangbuana menuju hulu.

Tidak ada komentar: